SELAMAT MEMBACA ARTIKEL PSIKOLOGI TRANSPERSONAL

Tuesday, May 29, 2012

Karakterisitik Anak-Anak Berbakat


Anak-anak pada umumnya memiliki bakat dalam bidang tertentu. Bakat anak inilah yang membedakan minatnya sejak awal, jika dibandingkan dengan anak-anak lain. Anak yang berbakat pada satu bidang, kelihatan lebih menonjol, ahli dan menunjukkan penguasaan yang lebih. Mereka menunjukkan kemampuan yang unik.

Lewis Terman (1952) melakukan studi ekstensif terhadap 1500 anak yang memiliki IQ Stanford-Binet 150s. berlawanan dengan mitos populer bahwa anak-anak yang berbakat tidak bisa beradaptasi, Terman menemukan bahwa mereka secara sosial dapat beradaptasi dengan baik.

Ellen Winner (1996) mendeskripsikan tiga criteria yang mencirikan anak-anak berbakat, baik dari bisang seni, music ataupun akademik.

Lebih Maju

Anak yang berbakat lebih cepat matang. Mereka menguasai suatu bidang lebih awal dari rekan-rekan sebayanya. Dari bidang yang mereka minati, mereka belajar dengan mudah, hampir tanpa usaha, dibandingkan anak-anak pada umumnya. Dalam banyak hal, anak-anak yang berbakat ini lebih cepat matang karena mereka dilahirkan dengan kemampuan yang tinggi.

Memiliki Irama Sendiri

Anak berbakat belajar dengan cara yang secara kualitatif berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka hanya butuh bantuan minimal dari orang dewasa dalam belajar. Dalam banyak hal mereka menolak instruksi-instruksi eksplisit. Mereka juga seringkali melakukan penemuan-penemuan mereka sendiri dan menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang unik.

Hasrat untuk Menjadi Seorang Ahli

Anak-anak yang berbakat memiliki ambisi memahami bidang dimana  mereka memiliki kemampuan yang tinggi. Mereka menunjukkan minat yang kuat dan obsesif, serta ketertarikan dan kemampuan untuk berfokus. Mereka tidak perlu didorong oleh orang tuanya. Mereka akan memotivasi diri mereka sendiri.


Pengaruh Alkohol (Minuman Keras) terhadap Perkembangan Janin

Alkohol (minuman keras) adalah zat yang sangat berbahaya pada janin yang berada dalam kandungan. Hal ini sangat berisiko pada anak bagi seorang ibu pengkonsumsi minuman keras. Salah satu gangguan yang bisa disebabkan oleh pengaruh alcohol jika seorang ibu hamil mengkonsumsinya adalah apa yang disebut gangguan FAS (Fetal Alcohol Syndrome).

Gangguan FAS 

adalah meliputi ketidaksempurnaan pembentukan wajah pada janin, cacat tangan dan kaki, wajah, maupun kelainan jantung. Sebagian besar anak-anak yang mengalami FAS, memiliki tingkat intelegensi dibawah rata-rata dan bahkan beberapa mengalami keterbelakangan mental.

Sebuah studi menemukan bahwa kontak prakelahiran terhadap konsumsi alcohol berlebihan dihubungkan dengan kemungkinan besar anak mempunyai skor IQ pada kisaran terbelakang mental dan insiden kenakalan yang lebih tinggi pada umur 7 tahun (Bailey dkk, 2004). Meskipun banyak ibu dari bayi FAS merupakan peminum berat, banyak ibu yang merupakan peminum berat tidak memiliki anak dengan FAS atau memiliki satu anak dengan kelainan FAS, dan anak lainnya tanpa ada kelainan FAS.

Sebuah studi lain melaporkan bahwa konsumsi alcohol dalam jumlah sedang  oleh wanita hamil dihubungkan denga resiko kelahiran sebelum waktunya meningkat. Alkohol yang diminum pada trimester pertama kehamilan, semakin anak berumur 14 tahun tertinggal dalam tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangannya, seperti berat badan, tinggi badan, maupun ukuran kepala. Konsumsi alcohol, baik laki-laki maupun wanita selama minggu terjadinya pembuahan, meningkatkan resiko keguguran di usia kandungan muda.

No comments: