SELAMAT MEMBACA ARTIKEL PSIKOLOGI TRANSPERSONAL

Thursday, December 13, 2012

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PROMOSI


A.           Pengertian Promosi
Promosi mempunyai arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, karena dengan promosi tersebut kestabilan organisasi dan moral pegawai  akan dapat lebih terjamin. Suatu motivasi yang menonjol dan mendorong pegawai untuk berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi antara lain adalah kesempatan untuk maju. Merupakan sifat dasar manusia pada umumnya untuk menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dia punyai pegawai pada saat ini. Kesempatan untuk maju itulah di dalam suatu organisasi sering di namakan sebagai promosi (kenaikan jabatan).
Promosi terjadi apabila seorang pegawai dalam suatu organisasi dinaikkan ke jabatan yang lebih tinggi, dan  disertai dengan peningkatan kekuasaan, wewenang, tanggung jawab, pendapatan, dan fasilitas lainnya. Promosi merupakan bukti pengakuan dari organisasai antara lain atas prestasinya. Pegawai yang di promosikan rata-rata telah berprestasi lebih tinggi di bandingkan dengan pegawai lainnya dalam organisasi tersebut.
Beberapa pengertian promosi yang di kemukakan oleh pendapat para ahli di bidang promosi di antaranya : Menurut Samsudin (2004:264) ”promosi berarti perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa kompensasi menjadi lebih tinggi bila di banding dengan jabatan lama. Namun, ada pula promosi yang tidak berakibat adanya kenaikan kompensasi yang di namakan promosi kering.
Menurut Sadili (2006:264) menjelaskan “promosi jabatan pada umumnya di dambakan oleh setiap organisasi.oleh karena itu,suatu programpromosi perlu diadakan,yang mengandung hal-hal:1) ke arah mana suatu jabatan menuju, 2) sampai di manakah jenjang sutu jabatan yang akan di capai, dan 3), kriteria apa atau persyaratan yang bagiman yang di perlikan untuk promosi jabatan tersebut.
Sedangkan Menurut Nitisemito (1982:134) ”promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan, dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi.dengan demikian, promosi akan selalu di ikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang lebih tinggi dari jabtan yang di duduki sebelumnya. Selanjutnya, pada umumnya promosi juga di ikuti dengan peningkatan income serta fasilitas yang lain. Tetapi promosi itu sendiri sebenarnya mempunyai nilai, karena promosi adalah merupakan bukti pengakuan antara lain terhadap prestasinya. Akhirnya seseorang yang di promosikan pada umumnya di anggap prestasinya adalah baik di samping pertimbangan-perrtimbangan yang lain,meskipun mungkin oleh pimpinan prestasi yang ada belum memuaskan.
Menurut Saydam (2000:550) menyatakan “istilah promosi berasal dari promotion, yang berarti peningkatan. Dalam manajemen SDM yang di maksudkan dengan promosi merupakan perubahan pekerjaan atau status/jabatan karyawan/pegawai dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan tersebut biasanya di ikuti dengan perubhan tanggung jawab, wewenang, kompensasi, status social, dan fasilitas yang di dapat pegawai tersebut. Promosi merupakan adaman para pegawai, karena melalui promosi ini, akan membawa pengaruh/motivasi dan peningkatan kemampuan yang bersangkutan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
Dalam kaitan dengan promosi ini, Martoyo (1994:63) mengemukakan sebagai berikut ”promosi adalah perpindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebaginya) pada umumnya lebih tinggi bila di banding dengan jabatan lama.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa karena promosi tersebut adalah sangat vital bagi organisasi dan pegawai, maka pelaksanaanya (mulai dari pengumuman, seleksi, keputusan yang diambil organisasi) harus di langsungkan secara transparan serta terhindar dari unsur-unsur kolusi, korupsi, dan nepotisme. Persyaratan promosi untuk setiap organisasi tidak selalu sama, Tergantung kepada kebijaksanaan yang diambil oleh pimpinan dalam organisasi tersebut. Meskipun demikian ada beberapa syarat-syarat umum yang perlu di ketahui, sebab dengan pengetahuan tersebut organisasi dapat menetapkan syarat-syarat apa yang perlukan dalam rangka promosi untuk jabatan tertentu.di antara syarat-syarat itu adalah :
1)      Pengalaman
2)      Tingkat pendidikan
3)      Loyalitas atau kesetiaan terhadap organisasi tempat bekerja
4)      Kejujuran
5)      Tanggung jawab
6)      Kepandaian bergaul
7)      Prestasi Kerja
8)      Inisiatif dan kreatif.
B.            Dasar – dasar Promosi
Bahasan tentang dasar-dasar promosi tersebut dipahami dan dikemukakan oleh beberapa orang yang mendalaminya, sebagai berikut
Samsudin (2006 : 264-265) mengemukakan :
“Promosi bagi seseorang dalam suatu organisasi, harus berdasarkan pada pertimbangan yang seobjektif mungkin. Karena objectivitas suatu promosi akan berdampak positif bagi motivasi atau semangat kerja bagi anggota yang lain dalam organisasi. Bagi penentu kebijakan dalam organisasi, tentunya lebih cenderung menggunakan kecakapan kerja atau merit system sebagai dasar suatu promosi. Kompensasi yang baik adalah dasar untuk kemajuan seseorang. Namun umumnya anggota organisasi lebih cenderung atas dasar senioritas karena berpendapat makin lama masa kerja seseorang, kecakapan kerja mereka akan lebih baik.
Berdasarkan uraian tersebut berikut ini disampaikan bahwa pemberian promosi kepada pegawai tertentu tidak harus diartikan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pegawai tersebut, tetapi harus pula dikaitkan dengan kegiatan organisasi secara keseluruhan.
Berdasarkan definisi merit sitem, maka kemungkinan pemberian penghargaan non-finansial yang berbentuk promosi adalah dalam wujud pengembangan karier pegawai.
Saydam (2000: 551) menjelaskan:
Pada umumnya promosi didasarkan pada: a). Prestasi kerja; b). Senoritas; dan c). Gabungan antara prestasi kerja dan senioritas.”
Penjelasannya “prestasi kerja merupakan sesuatu yang sukar untuk diperoleh”. Karena ia menghendaki kecakapan, kemampuan dan keuletan dari pegawai yang bersangkutan. Pemberian promosi berdasarkan prestasi kerja ini banyak dilakukan oleh organisasi yang sudah mapan yang para pegawainya sudah terlatih dengan sistem prestasi kerja yang sudah teratur. Bila dasar prestasi kerja benar-benar diterapkan dalam organisasi, akan sulit melakukan promosi ini, karena prestasi kerja sendiri memerlukan suasana persaingan yang sangat ketat. Oleh sebab itu, kadang-kadang dalam penerapannya cenderung dipengaruhi faktor-faktor subjektivitas yang dapat menimbulkan keresahan para pegawai.”
Atas uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa pada umumnya setiap organisasi selalu mencantumkan syarat untuk prestasi kerjanya sebagai salah satu syarat umum yang perlu diketahui.
Syarat-syarat pada umunya ditetapkan untuk promosi antara lain prestasi kerja, pengalaman, pendidikan dan sebagainya.
Terdapat perbedaan pendapat di dalam mengajukan promosi kepada anggota organisasi ataupun pegawai baik di kalangan pengamat ataupun cara pengambilan kebijakan oleh penentu kebijakan  dalam suatu organisasi. Hal ini disebabkan oleh timbulnya persaingan yang sangat ketat diantara pegawai dengan seseorang yang dipromosikan. Akan tetapi apabila penentu kebijakan lebih tegas dan memahami kinerja para pegawainya akan muda saja menentukan seseorang yang dipromosikan. Meskipun organisasi telah secara tegas dan jelas mencantumkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan ketentuan dalam melaksanakan promosi tersebut dengan baik, tetapi kemungkinan terjadi kesalahan atau kekeliruan dapat saja terjadi. Hal itu disebabkan beberapa faktor subjektif dalam suatu penilaian siapa diantara kandidat anggota organisasi atau pegawai tersebut yang perlu dipromosikan.
Tidak ada jaminan penuh bahwa pegawai yang dipromosikan benar-benar memenuhi harapan organisasi. Oleh karena itu suatu analisis yang matang mengenai potensi pegawai yang bersangkutan perlu dilakukan dengan bersungguh-sungguh.
Hal pokok dalam mempromosikan pegawai adalah agar persyaratan objektivitas dalam proses promosi terpenuhi dan agar lebih terjamin bahwa promosi para pegawai mempunyai dampak positif bagi organisasi dan semangat para pegawai secara keseluruhan tetap tinggi.
Ternyata masing-masing metode untuk melakukan promosi terhadap pegawai tidak ada yang paling sempurna, dengan kata lain masing-masing metode terdapat plus minusnya. Dengan demikian, faktor resiko hanya mungkin diperkecil karena memang tidak mungkin didapatkan pejabat atau pegawai yang sempurna tanpa cacat sedikitpun. Paling tidak efek-efek negatif yang akan muncul harus segera mungkin dideteksi dan dicegah atau diperkecil dampaknya terhadap organisasi ataupun perusahaan secara keseluruhan.
Arti Penting Sebuah Promosi
ü  Promosi sangat berarti bagi peningkatan kestabilan sebuah organisasi dan moral karyawan. Dengan promosi, etos kerja dan prestasi karyawan dapat ditingkatkan.
ü  Suatu promosi akan meningkatkan tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya dengan demikian, daya dan kemampuan seorang karyawan bisa lebih berguna bagi perusahaan.
ü  Promosi juga merupakan bentuk pengakuan dan penghargaan perusahaan atas kinerja seorang karyawan.
ü  Promosi juga merupakan bentuk lain dari controlling (pengedalian dan pengawasan perusahaan). Melalui  reward dan punishment.
Karyawan yang berprestasi diberi penghargaan dengan
promosi jabatan dan sebaliknya karyawan dengan prestasi jelek
akan diturunkan jabatannya atau malah diberhentikan. Dengan demikian, bahkan tanpa diawasipuu, karyawan akan berusaha memperbaiki kinerja dan menghindari segala bentuk kesalahan dan kelalaian.
ü  Reward dan punishment diharapkan bisa menjadi alat
pendorong dan pengontrol sehingga karyawan termotivasi
untuk meningkatkan kinerjanya.
ü  Prestasi kerja didapat melalui peningkatan
kinerja, kecakapan, keuletan serta kemampuan pegawai
yang bersangkutan.

Rujukan :
Kadarsiman M, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rajawali Press, 2012

No comments: