A.
Pengertian,
Tujuan, dan Karakteristik Assesment center
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama dan mempunyai peran
yang penting bagi kelangsungan hidup organisasi, baik organisasi pemerintah
maupun swasta. Pentingnya pembinaan SDM yang lebih mengarah pada optimalisasi
aspek-aspek potensi dan presentasi. Assesment center merupakan suatu
prosedur untuk mengukur tingkat pengetahuan, keahlian, dan kemampuan dengan
menggunakan beberapa instrumen. Tingkat KSA seseorang akan terpolakan dalam
suatu tingkah laku yang di demontrasikan pada saat pelamar menyelesaikan tes
kemampuannya.
Tujuan assesment center adalah menyeleksi pegawai berpotensi
unggul dalam rangka persiapan promosi jabatan, dan mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan potensi para pegawai sebagai dasar untuk pengembangan lebih
lanjut. Penggunaan assesment center hanya pada jabatan-jabatan
tinggidikarenakan tingginya biaaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
suatu penilaian.
Untuk dapat di
sebut assesment center ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama,
dimensi (kompetensi) yaitu dengan melakukan job analysis kita akan
mendapatkan profil pekerjaan yang merupakan dimensi apa saja yang diperlukan supaya
seseorang dapat sukses dalam pekerjaan tersebut. Dimensi tersebut meliputi tiga
hal yaitu pengetahuan dan keahlian (knoeledge and skills), perilaku (behavior),
dan motivasi (motivation). Setelah kita melakukan analisis pekerjaan,
maka langkah kedua adalah menentukan tehnik dalam melakukan assesment.
Tehnik ini berupa latihan (exercise) yang di desain untuk menyajikan
informasi mengenai dimensi-dimensi yang disyaratkan oleh suatu pekerjaan.
Langkah ketiga dalam karakterisrik asessment center adalah adanya
suatu tim penilai (team of assesor) yang akan mengamati an menilai peserta.
Karakteristik keempat assesment center adalah pengumpulan dan pelaporan
data.
Dalam data
analisys setiap assesor berusaha untuk menganalisis data yang diperolehnya,
kemudian memberikan penilaiaan (rating) untuk setiap dimensi. Setelai
penilaian tersebut selesai, proses berikutnya adalah dinamakan data
integration.
B.
Persyaratan,
Pnggunaan, Kriteria, Tata Cara Kerja dan Elemen penilaian Dalam Assesment
center
Terdapat
beberapa persyaratan dasar untuk menentukan suatu metode assesment center.
Persyaratan dasar tersebut dimaksudkan untuk menentukan knsistensi dan akurasi
metode assesment center. Beberapa persyaratan tersebut adalah :
·
Analisis
jabatan atau job analisys diartikan sebagai pengumpulan, penilaian, dan
menyususn informasi secara sistematis mengenai tugas-tugas dalam organisasi,
yang biasanya dilakukan oleh seorang ahli yang di sebut job analyst.
·
Tehnik multi
penilaian (Multiple assesment techniquest) diartikan sebagai suatu variasi
tehnik penilaiaan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kandidat dalam
assesment center. Tehnik ini termasuk wawancara, tes tertulis, kuesioner, dan
tes situasional.
Penggunaan
assesment center adalah untuk berbagai organisasi yang meliputi bidang-bidang
indrustri, pendidikan, militer, pemerintahan, dan profesional. Sebelum
assesment center dilakukan, dilakukan sejumlah persiapan, yaitu :
·
Melakukan
analisis pekerjaan, dimaksudkan untuk menyususn uraian pekerjaan (job
description) dari jabatan yang akan diisi. Contohnya, kita akan mencari Manager
Marketing.
·
Menentukan
kriteria sukses jabatan tersebut
·
Menentukan
dimensi atau persyaratan jabatan, dimana dimensi adalah sejumlah faktor yang
dianggap mewakili dan harus dimiliki oleh calon pemegang jabatan agar yang
bersangkutan mampu mencapai kriteria sukses yang telah ditetapkan. Contoh,
dimensi untuk seorang Marketing Manager adalah kemampuan analisys, kemampuan
memahami masalah, dan mengambil keputusan dan tahan terhadap steess.
·
Menetapkan
bentuk simulasi
·
Menyusun materi
untuk simulasi
Dalam pemilihan kriteria ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan
adalah :
·
Tentukan daftar
dimensi yang akan dinilai
·
Contoh-contoh
perilaku untuk menjelaskan dimensi (untuk pelatihan assesor)
·
Saran-saran
terkait dengan jenis-jenis tes yang dianggap dapat menggambarkan situasi
jabatan.
·
Saran-saran
tentang materi permasalaahan yang aakan dimasukkan dalam tes
·
Indikator-indikator
tentang tingkat keberhasilan dari kebutuhan dimensi-dimensi pekerjaan,
·
Standar untuk
menentukan skoring tes kinerja kandidat
·
Dokumentasi
yang terkait semua kegiatan proses penilaian, sebagai bahan jika terjadi
keberatan, dan lain-lain;
·
Merencanakan
analisis jabatan
·
Menelaah
kesedian informasi yang terkait dengan uraian jabatan, sarana pelatihan, dan
lain lain;
·
Amati pegawai
yang melakukan pekerjaan dari jabatan yang diamaati
·
Lakukan
wawancara dengan pegawai dari jabatan yang diamati
·
Kembangkan
kuesioner berdasarkan wawancara dan tujuan kuesioner kepada sampel yang
dianggap mewakili posisi jabatan tersebut.
·
Buat
catatan-catatan penting terkait dengan perilaku-perilaku yang efektif dan tidak
efektif dari atasan langsung pegawai
·
Lakukan
wawancara dengan bawahan pegawai yang diobservasi
·
Buatlah daftar
pendahuluan tentang dimensi-dimensi yang dinilai
·
Dapatkan rating
terkait dengan dimensi-dimensi yang dinilai dari atasan, dan jika mungkin dari
pejabat yang memiliki interaaksi kerja dengan pegawai yang dinilai
·
Akhirnya
tentukan dimensi-dimensi yang digunakan sebagai bahan penilaian
Terkait dengan
elemen penilaian dalam assesment
center , berikut ini adalah dimensi-dimensi yang umumnya digunakan sebagai
bahan penilaian diantaranya adalah :
·
Oral
Comunication. hal ini
menunjukkan pada kemampuan dalam mengepresikan secara efektif baik perorangan
maupun kelompok, termasuk gerak tubuh dan komunikasi non- verbal lainnya.
·
Planing and Organizing
. hal ini menunjukkan pada kemampuan peserta tes dalam menyususn
rencana kegiatan, yang ditujukan untuk dirinya maupun orang lain untuk
mencapyang ai tujuan yang spesifik; merencanakan tugas-tugas yang sesuai; dan
mengalokasikan sumber daya yang tersedia secara tepat guna dan hasil guna.
·
Delegation. Menunjukkan pada kesempatan peserta tes untuk memanfaatkan
bawahaannya secara efektif dan memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada
bawahannya secara tepat.
·
Control. Kemampuan peserta tes dalam menetapkan dalam suatu prosedur untuk
memonitor atau menetapkan ketentuan ang terkait dengan proses, tugas dan
tanggung jawab
·
Decisivenes. Hal ini menunjukkan pada kesiaapan peserta tes untuk menetapkan
keputusan, membuat penilaian, mengambil tindaka, termasuk komitmen pada
dirinya.
·
Initiative, menunjukkan pada kemampuan pesserta tes secara aktif dalam
memengaruhi kejadian-kejadiandalam rangka mencapai tujuan kerja; serta memiliki
tindakan yang orosinil.
·
Tolerance for
stress. Hal ini menunjukkan pada kemampuan
pesserta tes untuk memelihara kinerja yang stabil baik dalam situasi kerja yang
menekan maupun yang normal.
·
Adaptabiity. Hal ini menunjukkan pada kemampuan pada peserta tes dalam
memelihara secara efektif terhadap lingkungan kerja, tugas, tanggung jawab,
maupun berhadapan dengan orang yang beragam.
·
Tenacity. Menunjukkan padaa kemampuan peserta tes tahap bertahan dalam suatu
posisi atau rencana tindakan sampai tujuan yang diiringkan tercapai atau
benar-benar tidak dapat dicapai sama sekali.
C.
Mekanisme dan
Metode/ Instrument Assesment Center
1.
Mekanisme
Assesment Center
Dalam bahasan
tentang assesment center dalam era kompetensi dan terkait dengan sub bahasan
berupa mekanisme asessment center, berikut ini adalah contoh suatu rangkaian
teknis kegiatan asessment center sebagai berikut :
“Hari pertama,
Minggu sore, peserta tiba untuk interaksi sosial, orientasi, pertemuan, dan
diskusi. Senin, diskusi kelompok. Peserta dibagi dalam dua kelompok
masing-masinmg lima orang untuk mendiskusikan kelayakan investasi bisnis.
Masing masing kelompok diamati oleh tiga aseessor dengan cara mencatat seluruh
kegiatan dan partisivasi secara individual. Selanjutnya, (sore harinya)
diadakan wawancara denagn psikolog klinis dan psikotes. Hari kedua, selasa
kegiatan individual (in basket) wawancara berkenaan dengan kinerja, in-basket,
tes tambahan, dan kegiatan kelompok, hari ketiga analisis kasus.
Dalam penilaian
potensi dan kompetensi yang di perlukan bagi kandidat / calon pejabat stuktural
sebagaimana dalam program asessment center, dapatdigunakan bebeerapa
metode. Namun demikian metode yang paling banyak digunakan adalah :
·
In- basket
exercise, tehnik ini merupakan suatu
simulasi, yaitu masing-masing kandidat dihadapkan dengan berbagai kertas kerja yang
tersdia dalam tempat kerja pinpinan. Yang dinilai dan dilihat berkenaan dengan
potensi superiotas kinerjanya.
·
Leaderless
Group Discussion
·
Case Analisys
·
Business Games
Leaders
·
Role- Play
·
Fact Finding
·
Oral
Presentations
·
Written Case
Analisys
Yang
diidentifikasi melalui assesment center secara umum melalui tiga aspek,
yaitu kecerdasan, kepribadian,serta keterampilan manajerial. Metode yang
digunakan dalam asessment center adalah:
·
Psycologycal
test, terdiri atas serangkaian test untuk mengidentifikasi taraaf
kecerdasan melalui jenis-jenis achievement test yang mengukur kemampuan
numerikal, verbal, daya tangkap, daya nalar, serta test kepribadian melaui
test-test proyektif dan minat.
·
Simulation
exercises, terdiri atas beberapa kegiatan
simulatif untuk mengidentifikasikan aspek managerial skills pegawai melalui
pelaksanaan in basket exercise yang berisikan berbagaai nota dinas, surat
printah, laporan, caatatan telepon, yang harus dijawab seluruhnya sekaligus
dalam waktu sangat singkat.
Selanjutnya, leaadersless
group discusion yang membahas topik tertentu tanpa penunjukkan pinpinan
kelmpok atau role playing dari kelompok peran pemegang jabatan tertentu
yang harus menyelesaikan masalah organisasi sehingga diperoleh deskripsi
tentang taraf kemampuan serta kesedian subjek yang dinilai dalam berinisiatif,
berkomunikasi, daya juang, persuasi, fleksibilitas, serta kepercayaan dari
pegawai.
No comments:
Post a Comment